Blog ini berisi tentang pengetahuan Ekonomi terkhusus di bidang pemasaran dan Bisnis.

  • Economic

    Economics is the social science that seeks to describe the factors which determine the production, distribution and consumption of goods and services.

    Read More
  • Marketing

    Marketing is communicating the value of a product, service or brand to customers, for the purpose of promoting or selling that product, service, or brand. Marketing techniques include choosing target markets through market analysis and market segmentation, as well as understanding consumer behavior and advertising a product's value to the customer.From a societal point of view, marketing is the link between a society's material requirements and its economic patterns of response. Marketing satisfies these needs and wants through exchange processes and building long-term relationships.

    Read More
  • All About Woman

    A woman is a female human. The term woman is usually reserved for an adult, with the term girl being the usual term for a female child or adolescent. However, the term woman is also sometimes used to identify a female human, regardless of age, as in phrases such as "women's rights". "Woman" may also refer to a person's gender identity instead of their sex. Women are typically capable of giving birth from puberty until menopause, although some sterile, intersex and/or transgender women cannot. Throughout history women have assumed or been assigned various social roles.

    Read More

Kamis, 16 April 2015

Pembangunan Perekonomian Negara Berkembang (INDONESIA)



TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN
NEGARA BERKEMBANG (INDONESIA)



DISUSUN OLEH :

BIMA JUNITA SARI (120502167)
NO. URUT :




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                       ..........................................................................          I
DAFTAR ISI                                      ..........................................................................          II
BAB I                                                 ..........................................................................          1
Pendahuluan
A.    Latar Belakang                        ..........................................................................          1
B.     Rumusan Masalah                   ..........................................................................          1
C.     Tujuan Penelitian                    ..........................................................................          1
BAB II                                                            ...........................................................................         2
Pembahasan
1.      Pengertian                               ...........................................................................         2
2.      Bagaimana Pembangunan
Indonesia                                ...........................................................................         3
3.      Faktor-faktor Penghambat
Penghambat Pembangunan
Ekonomi di Indonesia             ...........................................................................         5
4.      Cara mengatasi Masalah
Pembangunan Ekonomi
Indonesia                                ..........................................................................          8

BAB III                                              ...........................................................................         9
Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA                                    ............................................................................        10






KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Pembangunan Ekonomi Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kulaih Ekonomi Pembangunan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara, selaku dosen saya,   yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian tugas ini. Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat saya jadikan sebagai refensi dalam penyelesaian tugas berikutnya.
Dan semoga dengan terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi  semua pihak . Amin.....


Penulis,


(  Bima Junita Sari  )













BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi merupakan serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat. Dewasa ini kita dapat melihat setiap Negara gencar melakukan pembangunan ekonomi untuk mensejahterakan rakyatnya dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi negaranya.
Namun pembangunan ekonomi disetiap Negara tidaklah sama karena adanya perbedaan antara Negara maju dan Negara berkembang. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan diberbagai sektor ekonomi. Dalam proses pembangunannya Indonesia memiliki beberapa hambatan. Maka dalam makalah ini saya akan menjelaskan faktor-faktor yang menjadi hambatan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan Ekonomi yang dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia.
Indonesia merupakan Negara yang besar dengan kekayaan alam yang melimpah dan kekayaan budaya yang bervariasi. Maka sudah seharusnya Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju. Namun muncul pertanyaan di benak kita mengapa hal itu tidak terjadi? Mengapa rakyat harus mengalami kemiskinan? Mengapa begitu banyak pengangguran? Mengapa jalur transportasi terhambat? . Makalah ini akan membantu anda menjelskan secara lebih rinci masalah- masalah tersebut.
A.   Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, hal yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Apa itu Negara berkembang (Indonesia) ?
2.    Bagaimana Pembangun Indonesia ?
3.    Apa saja Faktor-faktor Penghambat Penghambat Pembangunan Ekonomi di Indonesia?
4.    Bagaimana cara mengatasi masalah pembangunan Ekonomi Indonesia ?

B.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1.    Menjelaskan perbedaan antara Negara berkembang dan Negara maju
2.    Menjelaskan bagaimana Pembangun Indonesia
3.    Menjelaskan Faktor-faktor Penghambat Penghambat Pembangunan Ekonomi di Indonesia
4.    Menjelaskan cara mengatasi masalah pembangunan Ekonomi Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian
Negara berkembang adalah negara yang pada pertengahan abad yang lalu memiliki taraf pembangunan dan kemakmuran yang sangat rendah. Menurut para ahli ekonomi barat tahun 1950, Negara berkembang adalah negara yang taraf hidupnya masih dibawah taraf hidup negara maju. Menurut wikipedia Indonesia negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industry yang kurang berkembang, sektor index pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah kebawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara berkembang ini dapat juga dikatakan negara yang belum mencapai tingkat negara maju tetapi bukan merupakan anggota negara gagal. Dengan kata lain negara berkembang ini adalah negara yang terletak antara negara maju dan negara gagal. Negara berkembang ini umumnya adalah negara yang umumnya melakukan tingkat pembangunan yang tinggi. Contoh dari negara berkembang ini adalah negara yang berada di benua Asia dan Amerika latin termasuk Indonesia. Negara berkembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
v  Tingkat Kemakmuran Relatif Rendah
Umumnya pada negara berkembang tingkat kemakmurannya relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari taraf hidup dan pendapatan penduduknya. Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dapat dilihat dari tingkat oendapatan perkapita negaranya. Akibat dari pendapatan yang rendah, maka negara berkembang memiiki beberapa masalah yaitu: masalah kekurangan gizi dan taraf kesehatan yang rendah, masalah kemiskinan yang meluas, dan taraf pendidikan yang rendah.
v  Produktivitas Pekerja Sangat Rendah
Produktivitas adalah tingkat produksi yang dapat dihasilkan seorang pekerja per tahun. Bila di bangdingkan dengan negara maju nagara berkembang memiliki produktivitas yang lebih rendah dari negara maju. Hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
·         Sebagian penduduk di negara berkembang berada disektor pertanian tradisional yang sering mengahadapi masalah pengangguran yang terselubung.
·         Kebanyakan usaha pada sektor manufaktur terdiri dari usaha keluarga, yang masih menggunakan mesin tradisonal dan bersifat padat karya yang mengakibatkan rendahnya produktivitas.
·         Taraf pendidikan dan kesehatan pekerja belum mencapai tahap yang diinginkan dan cenderung mengurangi tingkat produktivitas.



v  Tingkat Pertambahan Penduduk yang Sangat Tinggi
Pada umumnya negara berkembang memilki tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dimana tingkat kelahiran lebih tinggi dari tingkat kematian dengan perbandingan 1:10 atau bahkan lebih. Hal ini didukung dengan adanya prinsip hidup yang sudah tertanam dengan istilah “banyak anak banyak rezeki”. Selai itu pada negara berkembang umumnya masyarakat tidak mengerti akan program KB dan pemakaian alat kontrasepsi untuk mencegah meningkatnya angka kelahiran. Akibt yang ditimbulkan dari pertambahan penduduk yang sangat pesat adalah :
·         Jumlah tanggungan dalam keluarga miskin yang semakin banyak.
·         Besarnya tanggungan tanpa pendapatan yang memadai membatasi kemampuan keluarga untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.
·         Petumbuhan tenaga kerja yang sangat pesat namun kurang berkualitas yang menyulitkan pemerintah dalam pemberian kerja yang layak.

v  Kegiatan Ekonomi yang Terpusat pada Sektor Pertanian
Umumnya negara berkembang adalah negara dengan tingkat kesuburan yang tinggi hingga menimbulkan persepsi bahwa sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu meningkatkan perekonomian. Tidak jarang kita lihat diIndonesia bahwa 50-70% anak bangsa lebih memilih menjadi petani daripada sekolah. Hal ini mengikis Sumber Daya Manusia Indonesia.
v  Bahan Mentah Merupak Ekspor terpenting
Pada negara berkembang kecenderungan menekspor bahan mentah tanpa mengelolanya merupakan hal yang mutlak. Negara berkembang umumnya belum mampu untuk mengelola sumber alamnya sendiri dikarenakan tidak adanya mesin otomatis yang memadai serta rendahnya tingkat pengetahuan sehingga membuat negara berkembang kurang  mampu mengendalikannya.
Negara maju adalah negara yang memiliki taraf hidup dan kemakmuran yang tinggi. Menurut Wikipedia Indonesia negara maju adalah negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, dimana sektor ekonomi bertumbuh dengan cepat dan stabil. Dalam negara maju kita dapat malihat tingkat pendapatan perkapita yang sangat tinggi sehingga masyarakatnya memiliki taraf hidup yang tinggi.
2.    Bagaimana Pembangunan diIndonesia
Menurut sejarah Indonesia telah mengalami perubahan sejak zaman orde lama, dibawah kepemimpinan Bapak Ir.soekarno Indonesia mengalami pertumbuhan di sektor pendidikan dengan munculnya sekolah-sekolah rakyat disetiap daerah yang memicu masyarat untuk menjadi masyarakat yang berpengetahuan dan berakhlak. Seperti yang kita ketahui pada masa ini Indonesia baru mengalami merdeka setelah 3,5 abad dijajah. Pada masa ini pertumbuhan ekonomi memang masih sangat kecil dapat dilihat dari mata uang kita yang masih rendah. Perekonomian masyarakat pada masa ini dapat dikatakan cukup stabil melihat data pada zaman ini yang sebagian besar masyarakat Indonesia hidup cukup namun masih ada yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Pada masa Orde baru kita dapat melihat pembangunan ekonomi Indonesia diberbagai sektor dari mulai sektor ekonomi dengan kebijakan izin pendirian beberapa badan usaha diIndonesia contoh kecilnya Koperasi yang membantu masyarakatv meminjam dana dengan bunga yang kecil. Pembangunan sektor pertanian dapat dilihat dengan pembellian bibit unggul oleh pemerintah yang dijual murah untuk para petani. Hal lainnya dapat dilihat dari posisi mata uang Indonesia yang berada jauh lebih tinggi dari mata uang arab Saudi. Kelemahan Orde ini bahwa semua kegiatan pembangunan ini ternyata didanai oleh utang sehingga Indonesia mengalami krisis ekonomi pada Tahun 1998 dan jatuhnya mata uang Indonesia dimata dunia dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Pada masa Reformasi ini Indonesia semakin menunjukkan tingkat pembangunan Ekonomi yang tinggi dari berbagai sektor. Berikut data yang ditampilkan berdasarkan pengamatan tentang Pembangunan Ekonomi Indonesia :
1.    Sektor pertanian
Munculnya berbagai penyuluhan tentang cara penanaman bibit yang dapat menghasilkan sesuatu yang unggul di dunia. Contoh: percobaan semangka berbentuk kotak yang ada di Aceh, Percobaan pembuatan mawar merah putih yang ada di sulawesi, dll.
2.    Parawisata
Sangat disayangkan untuk sektor ini pemerintah kurang memperhatikannya, padahal yang kita ketahui Indonesia sangat kaya akan keindahan alamnya namun pemerintah masih terlalu fokus pada daerah yang sudah biasa dikunjungi seperti bali.
3.    Pendidikan
Munculnya berbagai olympiade yang diselenggarakan pemerintah untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan membarikan hadiah- hadiah yang menarik.
4.    Perekonomian
Munculnya kebijakan tentang Student Entrepreneurship untuk mengurangi jumlah pengangguran diIndonesia. Namun sangat disayangkan dalam hal ini adalah kurangnya perhatian pemerintah tentang usaha dan sulitnya untuk mendapatkan Surat Izin Mendirikan  Usaha dari pemerintah.

5.    Infrastruktur
Pembangunan beberapa jembatan layang yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Indonesia.
6.    Teknologi
Terbukanya akses yang luas yang dapat dirasakan masyarakat kemudahannya dalam hal apapun karena Indonesia tidak pernah menolak Teknologi hanya saja sebagian besar masyarakat Indonesia tidak mampu membuat dan mengendalikan Teknologi tersebut.

3.    Faktor-faktor Penghambat Penghambat Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Untuk menjelaskan sebab-sebab negara Indonesia mengalami berbagai kesulitang mengembangkan perekonomian, ada beberapa analisis yang dapat dipandang sebagai teori yang menerangkan faktor yang menjadi penghambat utama pembangunan ekonomi. Analisis-analisis tersebut dapat dipandang sebagai usaha menjelaskan mengapa pembangunan ekonomi tidak terjadi seperti yang diharapkan. Analisis-analisis tersebut dikenal sebagai teori-teori mengenai penghambat pembangunan atau theories of underdevelopment. Teori-teori tersebut adalah :
v  Analisis mengenai pengaruh perkembangan penduduk terhadap beberapa aspek dalam pembangunan ekonomi.
v  Efek dualisme sosial dan teknologi terhadap mekanisme pasar dan penggunaan tenaga kerja.
v  Lingkaran perangkap kemiskinan sebagai faktor yang mengekalkan keterbelakangan
v  Struktur ekspor yang berupa bahan mentah dan efeknya kepada kemungkinan mewujudkan pembangunan.
Tiga analisis pertama merupakan analisis atas masalah-masalah yang ditimbulkan oleh faktor-faktor dalam negeri, sedangkan satu analisis merupakan analisis atas masalah-masalah yang ditimbulkan oleh faktor-faktor luar negeri.
A.    Analisis Mengenai Pengaruh Perkembangan Penduduk Terhadap Beberapa Aspek Dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam analisis ini hal yang pertama dibahas adalah efek positif dan negatif perkembangan penduduk.
Ø  Efek Positif Perkembangan Penduduk
Menurut para ahli ekonomi perkembangan penduduk dapat memberikan dampak yang pasitif karena :
·         Perkembangan itu memungkinkan pertambahan jumlah tenaga kerja dari masa ke masa
·         Pertambahan penduduk dan pemberian pendidikan memungkinkan sesuatu masyarakat memperoleh tenga kerja yang ahli, tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, tenaga kerja yang terdidik, menghasilkan entrepreneur yang berpendidikan.
·         Luasnya pasar barang-barang dan jasa.

Ø  Efek Negatif Perkembangan Penduduk
Menurut para ahli ekonomi perkembangan penduduk dapat memberikan dampak yang negativ karena :
·         Timbulnya tingkat pengangguran yang tinggi
·         Produktivitas sektor produksi yang rendah
·         Penurunan tingkat perkapita negara

Ø  Efek Perkembangan Penduduk di Indonesia
Menurut pengamatan yang saya lakukan, berikut adalah efek perkembangan penduduk diIndonesia :
·         Tingkat pengangguran yang tinggi baik yang intelektual maupun yang non-intelektual
·         Tingkat pendapatan yang tidak merata dengan tingkat kecenderungan yang tinggi
·         Sarana transportasi yang terganggu akibat kepadatan jumlah penduduk
·         Kurangnya minat kaum intelektual untuk menjadi entrepreneur yang notabene merupakan faktor penggerak perekonomian
·         Terbatasnya dana untuk penanaman modal
Hal inilah yang menjadi faktor penghambat pembangunan ekonomi pada negara Indonesia.

B.    Efek Dualisme Sosial Dan Teknologi Terhadap Mekanisme Pasar Dan Penggunaan Tenaga Kerja
Dualisme sosial dan teknologi merupakan istilah yang ada pada negara berkembang dengan membedakan dua golongan ekonomi dalam sistem perekonomian yaitu, kegiatan ekonomi modern dan kegiatan ekonomi tradisional. Kegiatan ekonomi modern adalah suatu kegiatan ekonomi yang menggunakan teknologi modern dalam pengolahannya yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah produktivitas dan menekan penggunaan dana yang berlebihan dengan tingkat keragaman produk yang rendah. Contohnya: penggunaan mesin traktor yang memudahkan petani dalam memanen hasil ladangnya dengan tingkat efisiensi waktu yang tinggi.
Kegiatan ekonomi tradisional adalah suatu kegiatan ekonomi yang menggunakan cara-cara tradisional dalam mengelola produknya. Kegiatan ini dinilai kurang efektif untuk menghasilkan produk dalam jumlah banyak karena penggunaan cara tradisional memiliki tingkat kesalahan yang tinggi dan cenderung menghasilkan sesuatu dengan waktu yang lama. Contohnya : penggunaan tenaga lembu untuk menggarap ladang para petani.
Di Indonesia dua kegiatan ekonomi ini masih ada mengingat banyaknya pengusaha- pengusaha  kecil yang masih menggunakan cara tradisional kerena belum mampu menggunakan mesin dalam proses operasi. Dari data yang diperoleh pengusaha yang ada diIndonesia cenderung mereka yang tidak memilki tingkat intelektual yang tinggi. Alhasil di Indonesia masih didominasi dengan penggunaan cara tradisional dalam menjalankan kegiatanekonomi.



C.   Lingkaran Perangkap Kemiskinan Sebagai Faktor Yang Mengekalkan Keterbelakangan
Lingkaran perangkap kemiskinan adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga menimbukan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. (Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, hal 113)
Seorang ahli ekonomi bernama Nukse berpendapat bahwa “Suatu negara menjadi miskin karena ia merupakan negara miskin”. Menurut pandangan Nukse, terdapat dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan yang menghalangi negara berkembang mencapai tingkat pembangunan yang pesat : dari segi penawaran modal dan dari segi  permintaan modal.
Dari segi penwaran modal linkaran perangkap kemiskinan dinyatakan dengan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, yang diakibatkan oleh tingkat produktivitas yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung juga. Hal ini menyebabkan tingkat pembentukan modal yang rendah sehingga negara tidak mampu menawarkan dana pada masyaraka untuk memulai suatu usaha bisnis.
Dari segi permintaan modal lingkaran perangkap kemiskinan dapat dilihat dengan tingkat keinginan masyarakat untuk memulai suatu usaha bisnis dimana terdapat tingkat penanaman modal yang rendah karena masyarakat yang kurang menyukai investasi.

D.   Struktur Ekspor Yang Berupa Bahan Mentah Dan Efeknya Kepada Kemungkinan Mewujudkan Pembangunan
Pekembangan perdagangan luar negeri merupakan hal yang dapat mendorong pembangunan ekonomi dalam suatu negara. Menurut Ricardo, Smith, Mill perdagangan luar negeri dapat memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya dapat mempercepat perkembangan ekonomi suatu negara.
Inodonesia merupakan negara pengekspor beras terbesar tahun 1995 dan merupakan pengekspor bahan mentah minyak bumi. Masih banyak lagi barang-barang komoditi lainnya yang diekspor Indonesia secara besar-besaran ke luar negeri. Namun sangat disayangkan barang-barang yang diekspor merupakan barang-barang mentah yang belum mendapat pengolahan sehingga harga barang tersebut sangatlah murah dijual. Sementara itu Indonesia mengimpor barang-barang jadi dari luar negeri dengan harga yang tinngi hal ini dapat menghambat pembangunan Indonesia karena jumlah APBN yang banyak digunakan untuk menutupi pembelian komuditi impor tersebut. Sehingga pemerintah menjadi “keteteran” dalam pemberin harga.





4.    Cara mengatasi Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia
Indonesia memiliki banyak masalah (hambatan) dalam proses pembangunannya. Untuk itu maka pada makalah ini saya ingin membantu memecahkan masalah yang hadapi dalam rangka pembangunan Indonesia.
Langkah-langkah yang harus dijalankan :
v  Menekan tingkat pertumbuhan penduduk dengan menghimbau setiap warga untuk mematuhi program KB dan memjelaskan dampak buruk pertambahan pendduduk kepada masyarakat. Caranya : pengenalan alat kontrasepsi kepada masyarakat, penetapan pengertian seks sejak dini pada program pendidikan pemerintah, dan pemerataan penduduk dengan melakukan transmigrasi atau urbanisasi terkhusus untuk pulau jawa yang padat akan penduduk.
v  Mendisiplinkan warga negara dengan menerapkan sistem wajib militer untuk membentuk mental warga negara agar menjadi warga negara yang pentang menyerah. Selain itu hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme bangsa.
v  Menerapkan program Entreprenuership pada program pendidikan sejak dini untuk mengubah persepsi warga negara yang awalnya bermental “pegawai” menjadi bermental “pengusaha” sehingga menghasikan pengusaha-pengusaha yang berintlektual tinggi yagn dapat menjadi motor penggerak perekonomian bangsa.
v  Mewajibkan seuruh warga negara untuk sekolah dan memperoleh pendidikan dengan biaya pendidikan yang murah. Pemerintah harus memantau pertumbuhan tingkat pendidikan masyarakat untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkompetensi, profesional, dan memiliki tingkat ketrampilan yang tinggi.
v  Pembangunan Infrastruktur negara yang terprogram dan tertata dengan baik sehingga meminimalkan tingkat kegagalan pembangunan. Pemerintah wajib mengadakan pemantauan terhadap segala kegiatan pembangunan di daerah Otonom.
v  Memberikan hukuman mati untuk pelaku kejahatan negara. Contohnya pelaku korupsi yang telah mendarah daging di Indonesia. Untuk mengurangi tingkat penyeludupan dan penggunaan dana oleh oknum-oknum yang tidak memiliki hati.
v  Menekankan penjahat “bukanlah manusia” sehingga menciptakan negara yang adil, bersih, dan jujur.
v  Merapkan pendidikan agama yang tinggi untuk seluruh masyarakat. Untuk menciptakan masyarakat yang takut akan Tuhan dan bertaqwa terhadap peraturan-peraturannya.
v  Mempermudah pemberian Surat Izin Usaha untuk para pengusaha. Untuk menekan jumlah pengangguran yang ada.
v  Pemberian sanksi yang tegas terhadap para pengusaha yang mencemari lingkungan.
v  Menekspor barang jadi kepasar global untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
v  Meninggalkan sistem kegiatan ekonomi tradisional.
Demikian saran yang dapat saya ajukan semoga setelah membaca makalah ini pembaca dapat membantu pembangunan negara Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN

Negara berkembang memiliki masalah pembangunan yang lebih rumit daripada masala pembangunan pada negara berkembang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang dalam proses pembangunan ekonomi. Untuk itu Indonesia memerlukan orang-orang cerdas untuk membantu pembangunan ekonomi yang cepat sehingga mampu menciptkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur sesuai drngan isi pancasila.
Indonesia merupakan negara besar dan berpotensi besar untuk menjadi negara maju bila dikelola dengan baik. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia hanya saja sumber manusia yang besar kurang memiliki potensi yang tinggi karena tingkat pendidikannya yang rendah.
Menurut pandangan dunia Indonesia dapat menjadi salah satu negara terbesar di dunia apabila fokus dan mampu mengelola salah satu sumber kekayaannya dengan maksimal untuk menghasilkan sesuatu yang optimal dan dapat membantu mensejahterakan kehidupan rakyat.
















Daftar Pustaka

v  Sukirno Sadono, Ekonomi Pembangunan,proses masalah dan dasar kebijakan edisi kedua,  2006.
v  Wikipedia Indonesia.
v  Ensiklopedia Indonesia.
v  Ranis, G. dan Fei, J.C.H., “A Theory of Economic Development”, Economic Jurnal, 1956.
v  Higgins, B.,Economic Development: Principles, problems and policies, Constable,London,1968.
v  Indosia Wikipedia, Sejarah perkembangan Indonesia, 2003.

Jumat, 10 April 2015

Proses Pembangunan dalam Perekonomian dengan Kelebihan Tenaga Kerja



Proses Pembangunan dalam Perekonomian dengan Kelebihan Tenaga Kerja

            Salah satu aspek penting yang menyebabkan perbedaan besar antara keadaan negara berkembang  pada masa ini dengan keadaan negara maju dalam proses pembangunan mereka dimasa lalu, adalah masalah penduduk. Hal ini antara lain dapat dilihat dari rasio antara luas tanah dengan jumlah penduduk di negara berkembang. Nilai perbandingan itu sangat kecil dan itu berarti luas tanah pertanian yang dikerjakan oleh tiap-tiap petani atau keluarga petani di negara berkembang sangat terbatas.
            Berbagai studi mengenai pembangunan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran yang terbuka dan terselubung dibeberapa negara berkembang adalah sangat tinggi. Pengangguran musiman sering sekali lebih serius keadaannya. Disamping itu, sifat penting lainnya dari keadaan penduduk di negara berkembang adalah tingkat pertambahan penduduk yang sangat cepat dan hal inilah yang menyebabkan masalh pengangguran yang dihadapi negara tersebut makin lama makin mmburuk.
Teori LEWIS : Perkembangan Ekonomi dalam Keadaan Penawaran Tenaga Kerja yang Tidak Terbatas
            Menurut teori Lewis : “Perkembangan Ekonomi Dalam Keadaan Penawaran Tenaga Kerja Yang Tidak Terbatas” tujuan dari teori ini adalah mengatasi masalah pembangunan pada aspek kelebihan tenaga kerja yang tidak berimbang. Lewis menganggap di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal, dan keluasan tanah yang digunakan sangat terbatas.
Masalah Kelebihan Tenaga Kerja
            Di negara berkembang jumlah penduduk tidak seimbang jika dibandingkan dengan modal dan kekayaan alam yang tersedia, dan sebagai akibat dari keadaan ini terdapat kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktivitasnya sangat kecil, atau nol. Maka apabila sebagian dari pekerja dalam kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan lain, produksi dalam sektor yang pertama tidak akan menurun. Di sektor pertanian, tanah yang dimiliki kebanyakan petani luasnya sangat terbatas sehingga sebagian anggota keluarga dapat bekerja pada kegiatan lain tanpa mengurangi produksi keluarga tersebut. Juga dibeberapa jenis kegiatan jasaterdapat pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan oleh jumlah pekerja yang melebihi daripada yang sebenarnya diperlukan.
            Kelebihan tenaga kerja tersebut merupakan pengangguran terselubung yang dapat dialihkan dan digunakan sektor lain tanpa mengurangi produksi di sektor di mana pada mulanya pengangguran tersebut berada.


Pola Proses Pembangunan yang Berlaku
            Analisis lewis mengenai proses pembangunan perekonomian yang menghadapi kelebihan tenaga kerja dapat dibedakan dalam tiga aspek : analisis mengenai corak proses pertumbuhan itu sendiri, analisis mengenai faktor utama yang memungkinkan tingkst penanaman modal menjadi lebih tinggi, dan analisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan proses pembangunan tidak terjadi seperti yang digambarkan, yaitu coraknya berubah.
            Dalam analisis lewis perekonomian dibedakan menjadi dua sektor : sektor kapitalis dan sektor subsisten (subsistence). Sektor subsisten adalah sektor ekonomi yang kegiatannya terutama ditujukan untuk memenuhikeperluan hidup keluarga sehari-hari. Jumlah tenaga kerja produktif yang berada disektor subsisten produk marginalnya sangat minimal dan dapat dianggap sama dengan nol, atau adakalanya negatif. Upah yang diterima setiap pekerja dianggap cukup untuk mempertahankan hidup keluarga. Tingakat ini disebut tingkat subsisten atau cukup hidup. Di sektor kapitalis tingkat upah lebih tinggi dari tingkat upah di sektor subsisten. Lewis mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan tejadinya keadaan demikian, yaitu biaya hidup di sektor kapitalis yang lebih tinggi, para pekerja harus hidup dikota yang cara hidupnya lebih disiplin.
Proses Pembangunan dan Tingkat Tabungan
            Lewis mengatakan ciri utama dalam proses pembangunan ekonomi adalah berlakunya kenaikan tabungan dan investasi dalam sektor kapitalis. Proses pembangunan merombak kegiatan ekonomi masyarakat menjadi suatu perekonomian dimana tabungan sukarela mencapai kira-kira 12 sampai 15 pesen dari pendapatan nasional atau lebih.
Faktor yang Menimbulkan Perubahan dalam Proses Pembangunan
            Faktor terpenting yang menyebabkan terhentinya proses tersebut adalah karena terjadinya perkembangan ekonomi yang pesat sehingga tidak terdapat lagi kelebihan tenaga kerja.
Teori Pertumbuhan Ekonomi RANIS dan FEI
            Teori Ranis-Fei mengenai proses pembangunan ekonomi sama sifatnya dengan teori Lewis yang telah diuraikan terlebih dahulu. Analisis tersebut dmaksudkan sebagai teori pembangunan untuk negara yang (i) menghadapi masalah kelebihan penduduk sehingga menghadapi masalah pengangguran yang serius, dan (ii) kekayaan alam yang tersedia dan dapat dikembangkan sangat terbatas. Walaupun coraknya sama, tetapi kedua teori tersebut menekankan analisis masing-masing kepada aspek yang berbeda. Dalam teori Lewis analisis ditekankan kepada corak pertumbuhan disektor modern atau sektor kapitalis, dan mengabaikan analisis mengenai perubahan- perubahan yang akan terjadi di sektor pertanian. Analisis Ranis-Fei agak lebih seimbang, dan bahkan dapat dikatakan penekanan lebih banyak diberikan kepada perubahan-perubahan yang terjadi disektor pertanian.
            Analisis Lewis lebih menekankan kepada pengaruh perpindahan modal dan tenaga kerja terhadap pembangunan. Sedangkan dalam model Ranis-Fei analisis lebih ditekankan kepada melihat pengaruh dari adanya hubungan ekonomi dan perdagangan dengan dunia luar terhadap alokasi sumber daya, dan kepada peranan perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi. Dalam ruangan yang terbatas ini tidaklah mungkin membahas semua aspek analisis Ranis-Fei yang dinyatakan diatas. Yang akan dijelaskan henyalah mengenai corak proses pembangunan yang mereka kemukakan.
Proses Pembangunan yang Berlaku
            Berdasarkan sifat produk marginal Ranis dan Fei membedakan proses pembangunan ekonomi dalam tiga tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana tenaga kerja jumlahnya masih berlebih dan keadaan ini mengakibatkan produk marjinaldisektor pertanian adalah sebesar nol. Tahap kedua merupakan tahap dimana kelebihan tenaga kerja tidak terdapat lagi, akan tetapi masih terdapat pengangguran yang terselubung. Tahap ketiga merupakan tahap dimana produk marjinal disektor pertanian besarnya telah melebihi tingkat upah institusional dan mengakibatkan tenaga kerja yang berada disektor pertanian akan menerima upah yang lebih tinggi dari tahap-tahap sebelumnya.
Surplus Hasil Pertanian dalam Proses Pembangunan
            Apabila sebagian tenaga kerja di sektor digunakan oleh sektor industri, maka dengan sendirinya tenaga kerja di sektor pertanian akan berkurang. Akan tetapi pada permulaannya, hal demikian tidak akan mengurangi sektor pertanian. Oleh sebab itu, apabila pembangunan ekonomi terjadi, akan tetapi kelebihan produksi pertanian jika dibandingkan dengan konsumsi atas hasil pertanian dilakukan oleh penduduk di sektor pertanian. Kelebihan ini dinamakan surplus total pertanian atau total agricultural surplus (TAS).
Tahap- tahap Proses Pembangunan
            Untuk menekankan bahwa sejak permulaan tahap kedua sektor industri sudah mulai menghadapi kekurangan barang-barang pertanian, Ranis-Fei menamakan batas diantara tahap pertama dan tahap kedua sebagai titik kekurangan atau shortage point. Dan untuk menekankan pada tahap ketiga tenaga kerja menjadi sangat sukar diperoleh, dan sektor industri harus bersaing dengan sektor pertanian untuk memperoleh tambahan tenaga kerja. Batas diantara tahap kedua dan tahap ketiga dinamakan sebagai titik komersialisasi atau commercialization point. Analisis Lewis yang diuraikan dimuka, oleh Ranis dan Fei dipandang sebagai kepada mencapai titik kekurangan.